Arsip Blog

Senin, 04 April 2016

Mantan



“Mantan’’ 
Karya (Martinus Joko Triono)


Mantan, Mungkin kita tak bisa melukis pelangi seindah dulu
Mantan, Mungkin lagu kita tak lagi merdu
Mantan, Mungkin mawarku untukmu telah layu
Mantan, Mungkin kata indah itu telah berdebu

Mantan, Ini kalimat singkat yg berkesan
Mantan, Karena engkau titik beku ingatan
Mantan, Kau ajarkan dewasa kehidupan
Mantan, Cuma mampu bertitip pesan

Mantan, Kau mimpi yg tertunda
Mantan, Banyak ajarkan bahasa cinta
Mantan, Menjaga dibalik senja
Mantan, Rintihan hati yg terlupa

Mantan, Bunga yg kutanam dipetik orang
Mantan, Usap bahagiaku yg terkenang
Mantan, Cerita ini selalu berbenang
Mantan, Bahagialah dengan dia yg kau sayang
Mantan, Garis besar kehidupan yg tak akan hilang.



Mantan, Mungkin kita tak bisa melukis pelangi seindah dulu
Mantan, Mungkin lagu kita tak lagi merdu
Mantan, Mungkin mawarku untukmu telah layu
Mantan, Mungkin kata indah itu telah berdebu

Mantan, Ini kalimat singkat yg berkesan
Mantan, Karena engkau titik beku ingatan
Mantan, Kau ajarkan dewasa kehidupan
Mantan, Cuma mampu bertitip pesan

Mantan, Kau mimpi yg tertunda
Mantan, Banyak ajarkan bahasa cinta
Mantan, Menjaga dibalik senja
Mantan, Rintihan hati yg terlupa

Mantan, Bunga yg kutanam dipetik orang
Mantan, Usap bahagiaku yg terkenang
Mantan, Cerita ini selalu berbenang
Mantan, Bahagialah dengan dia yg kau sayang
Mantan, Garis besar kehidupan yg tak akan hilang.

Kertas Kehidupan



‘’Kertas kehidupan’’ 
Oleh: Martinus Joko Triono


Kita pernah bermimpi seindah pelangi
Kita pernah merajut asa diatas hati
Kita pernah bercerita tentang mentari
Kita pernah menari mengarungi isi bumi

Komitmen kita belajar
Kualitas coba kita sandar
Resapi ini coretan tak bergelar
Dari panggung hidup yang kasar

Dewasa itu filosofi hidup
Karakter membuat mencakup
Percayalah kita tak buta redup
Bagai seikat rasa yang akan tutup




Kau wanitaku



“Kau Wanitaku”
Karya: Martinus Joko Triono

Aku adalah keperihatinanmu yang terlahir dari lukaku
Setengah rasa telah tergambar mengikat legenda mu
Memahami sebuah rasa diatas luka yang semu
Belum sempat bingkisan ini kuikat menjadi buku

Tolong bisikan aku satu jawaban dari mimpi
Kau pilihanku jangan bermain hati
Sisakan nafasmu untukku terus berpuisi
Kau terbaik di hidupku yang terahir mengerti

Bersama tulisan sederhanaku ini kutitip pesan
Untuk  engkau wanitaku yang berparas sopan
Jaga hikayatmu seperti mewarnai kehidupan
Kita terus berkisah sampai Tuhan memisahkan