Bukankah malam itu milik bintang dan bulan
Sedangkan mentari milik sang siang
Aku masih terus terjaga dengan batasnya
Pada canda yang dulu ada, pada rona penuh cinta
Masih tergambar jelas seikat keyakinan yang engkau berikan
Membuatku nyaman hingga kurasa engkau dapat kumasa depankan
Dan waktu mustahil ku genggam akan terus setia pada perasaan
Aku pernah menjadi kertas yang sudah kusam oleh tinta
Yang pernah setia pada luka
Pernah tak bersalah dalam kisah yang benar
Andaikan aku bisa bahagia tidak lagi kertas bertinta
Nyatanya sekata
Lari pada Tuhan kembali namun tak mungkin
Bisa saja aku sudah tak sepantas dulu tercipta
Hamba yang masih lupa mencinta dunia
Lupa nama, lupa rasa, lupa cinta, lupa cara bersua
Tetap tersongsong terjebak dengan Tanya
Apa ?, Siapa?, Mengapa?, Bilamana?, Di mana?, Bagaimana?
Itu semua ada pada kita.
-Martinus Joko Triono