Arsip Blog

Kamis, 31 Desember 2015

Tahun Baru 2016












     Cetar menggigit hari di penghujung tahun 2015 banyak hal yang tak ternalar yang kita gores, wahai engkau yang selalu menemani penaku berkarya terima kasih engkau telah memberiku arti ,
Kau disebut manusia adalah hati walau sampai saat ini kau tetap sendiri maaf aku belum bisa meghadirkan teman untuk engkau kasmaran .
Untuk sebuah hati kita akan melewati tahun baru lagi dengan goresan-goresan saksi dalam pena saktiku..

Martinus Joko Triono, 

Senin, 29 Juni 2015

Puisi setia sampai tua

“Setia sampai tua” Karya martinus joko triono

Dingin malam mengepung mimpi
Dipelataran isi kalbu hati
Selayak bintang engkau menari
Renggut pundak seisi bumi

Aku jangkar ditengah karang
Menjemput nakhoda si pemenang
Lantunkan syair agar kau tenang
Karna setia ini tak akan goncang

Ribuan bidadari menggoda
Tak mungkin celah hati terbuka
Kita ini satu ikatan cinta
Selalu setia sampai tua

Ribuan malaikat berbisik
Parasmu lah paling cantik
Ribuan setan mengusik
Tak gentar karna engkaulah yang terbaik

Puisi Beda agama

‘’Beda keyakinan’’ Karya(Martinus Joko Triono).




Seonggok cerita ku pilih menjadi naskah
Dari rautan gilau hati yg memundah
Entah, atau salah kita bimbang melangkah
Bila hidup adalah sebuah anugrah
Dosakah tuhan mu ku pindah?

Dan coretanku ini pun tak terbingkai
Oleh masa dunia yang tertelanjangi
Jika bumi dan langit tak akan bertepi
Akan kemana arah hati ini berhenti?

Tuhan, dunia menolak, dan alam kami berontak
Harus kah kami gantung nafas untuk tak terjebak
Beda keyakinan semakin tercipta mengorak
Haruskah ini dipaksa hingga nanti kami bertindak?

Tuhan, surga atau neraka bila hubungan ini kupaksa?
Nenek moyang selalu becerita latihlah hal yg sama
Namun tak imbang dengan cerita yg ku bawa
Tuhan tak mungkin engkau ku gadai didunia
Lantas arah mana yg ku pilih demi bahagia?