“Wajah cicak dikotak”
Rumput sahaja masih enggan keluar pagi ini
Menatap mentari tak lagi bernyanyi tak melihat revolusi
Sebelum cacing mengenal tanah ia tetap cacing
Bermandikan tujuh ikrar dibawah tali kucing
Wanita-wanita pinggiran kota ceria membawa selaksa peristiwa
Menutupi congkak propaganda anak-anak muda
Pemikir terlalu mikir jadi kentir
Praktisi terlalu mengkebiri hati sang pemerhati
Menutupi congkak propaganda anak-anak muda
Pemikir terlalu mikir jadi kentir
Praktisi terlalu mengkebiri hati sang pemerhati
Hati-hati dewi sinta tak lagi berkekasih dengan arjuna
Nampaknya mereka telah berganti lain cerita
Harus tergerus kekinian cerita cinta
Dibalik wajah dalam lukisan pinggir kota
Nampaknya mereka telah berganti lain cerita
Harus tergerus kekinian cerita cinta
Dibalik wajah dalam lukisan pinggir kota
Masih nasi sebangkul, memikul,terpukul
Kebanyakan berderu dengan alas an merangkul
Bahkan tanah pribumi akan dikuasai dengan alas an mencangkul
Mungkin kau dilahirkan di kandang politik yang sarat pukul memukul
Kebanyakan berderu dengan alas an merangkul
Bahkan tanah pribumi akan dikuasai dengan alas an mencangkul
Mungkin kau dilahirkan di kandang politik yang sarat pukul memukul
Martinus Joko Triono, Bandar Lampung 19-04-2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar